Rabu, 28 November 2007

HIERARKI GEREJA

Hierarki Gereja Katolik dimulai dari para Uskup (sebagai Dewan) dan Ketuanya, yaitu

1.Paus.

Konsili Suci mengajarkan, bahwa atas penetapan ilahi, para uskup menggantikan para rasul sebagai gembala Gereja” (Lumen Gentium 20). Lumen Gentium adalah Konstitusi Dogmatis Konsili Vatikan II tentang Gereja.




2.Imam

merupakan “penolong dan organ para uskup” (Lumen Gentium 28) Didalam Gereja Katolik ada imam diosesan (sebutan yang sering dipakai imam praja) dan imam religius (ordo atau kongregasi).

3.Imam diosesan

adalah imam keuskupan yang terikat dengan salah satu keuskupan tertentu dan tidak termasuk ordo atau kongregasi tertentu. Imam religius (misalnya SJ, MSF, OFM, dsb) adalah imam yang tidak terikat dengan keuskupan tertentu, melainkan lebih terikat pada aturan ordo atau kongregasinya.

4.Diakon

adalah pembantu Uskup dan Imam dalam pelayanan terhadap umat beriman. Mereka ditahbiskan untuk mengambil bagian dalam imamat jabatan. Karena tahbisannya ini, maka seorang diakon masuk dalam kalangan hirarki. Di Gereja Katolik ada 2 macam Diakon, yaitu :
1) mereka yang dipersiapkan untuk menerima tahbisan Imam .
2) mereka yang menjadi Diakon untuk seumur hidupnya tanpa menjadi Imam.


5.Kardinal

adalah merupakan gelar kehormatan. Kata “kardinal” berasal dari kata Latin”cardo” yang berarti “engsel”, dimana seorang Kardinal dipilih menjadi asisten-asisten kunci dan penasehat dalam berbagai urusan gereja. Kardinal dapat dipilih dari kalangan Imam ataupun Uskup. Di Indonesia telah ada 2 orang Kardinal, yaitu Yustinus Kardinal Darmojuwono Pr (alm.) dan Julius Kardinal Darmaatmaja SJ.

Bagi kaum awam, perutusan Gereja Katolik bukan saja dibidang liturgi dan pewartaan, tetapi juga dibidang pengembalaan. Misalnya sebagai:


1. Pengurus Dewan Paroki Tugasnya adalah memikirkan, merencanakan, memutuskan dan mempertanggung-jawabkan hal-hal yang bermanfaat bagi kehidupan dan karya paroki. Misalnya kegiatan pewartaan sabda, perayaan liturgi dan membangun masyarakat.
2. Pengurus Wilayah atau Stasi Tugasnya adalah mengkoordinasi kegiatan antar lingkungan yang berada didalam wilayah Dewan Parokinya.
3. Pengurus Lingkungan Tugasnya adalah menampung dan menyalurkan masalah-masalah yang ada di lingkungan kepada Dewan Paroki atau Pastor Parokinya. Juga mengadakan pendataan dalam lingkungan atau kelompok dan mengadakan pertemuanbersama dengan Pengurus Kelompok.
4. Pengurus Kelompok Tugasnya adalah menjadi tumpuan utama dan pertama untuk mengembangkan kehidupan umat Katolik. Merekalah yang melakukan berbagai program lingkungan dalam rangka pembinaan umat.


HUBUNGAN AWAM DAN HIERARKI SEBAGAI PARTNER KERJA


A. Arti dan Pengertian tentang awamKaum
awam : semua orang beriman kristiani yang tidak termasuk golongan yang menerima tahbisan suci dan status kebirawanan yang diakui dalam gereja (Lumen Gentium, art. 31).

- Definisi awam dalam praktek & dalam dokumen resmi gereja :

  1. Definisi teologis
    Awam adalah warga gereja yang tidak ditahbiskan. Awam meliputi biarawan seperti suster dan bruder yang tidak menerima tahbisan suci.

  2. Definisi tipologis
    Awam adalah warga gereja yang tidak ditahbiskan dan juga bukan biarawan/biarawati. Awam tidak mencakup para bruder dan suster.

B. Peranan awam

  1. Kerasulan dalam tata dunia

Awam bertugas mencari kerajaan Allah dengan mengusahakan hal duniawi dan mengatur sesuai kehendak Allah. Mereka dipanggil Allah agar sambil menjalankan tugas khasnya dan dibimbing oleh semangat injil, mereka dapat menguduskan dunia dari dalam laksana ragi (Lumen Gentium, art.31).

Awam dapat menjalankan kerasulan dengan kegiatan penginjilan dan pen

gudusan manusia serta memantapkan semangat injil ke dalam TATA DUNIA sehingga kegiatan secara sungguh-sungguh memberi kesaksian tentang kristus dan melayani keselamatan manusia. TATA DUNIA dengan kata lain adalah medan bakti khas kaum awam.

Dengan paham gereja sebagai ’Tanda dan Sarana Keselamatan Dunia’, maka dunia dan lingkungan mulai diterima sebagai ruang lingkup keberadaan dan kegiatan gereja.

Iman tidak hanya menghubungkan kita dengan Tuhan, tetapi juga dengan sesama.

Kerasulan dalam Gereja

Tugas ini pada dasarnya lebih dipercayakan kepada golongan hierarki, tetapi para awam dituntut pula untuk mengambil bagian di dalamnya. Awam hendaknya turut berpartisipasi dalam tri tugas Gereja, yaitu :

1. Dalam tugas nabiah :

- Mengajar agama sebagai katekis atau guru agama;

- Memimpin kegiatan pendalaman kitab suci atau pendalaman iman;

2.Dalam tugas imamiah :

- Memimpin doa dalam pertemuan-pertemuan umat;

- Memimpin koor;

- Membagi komuni sebagai prodiakon;

- Menjadi pelayan altar;

3. Dalam tugas gerejawi :

    - Menjadi anggota dewan paroki;

    - Menjadi ketua seksi, ketua lingkungan;

    C.Hubungan awam dan hierarkia.Gereja adalah umat Allah

Semua anggota Umat Allah memiliki martabat yang sama. Yang berbeda hanyalah fungsinya. Keyakinan ini harus diimplementasikan secara konsekuen dalam hidup dan karya semua anggota gereja.

b. Setiap Komponen Gereja Memiliki Fungsi yang Khas
Hierarki bertugas memimpin dan mempersatukan seluruh umat Allah. Biarawan/biarawati dengan kaul bertugas mengarahkan umat kepada dunia yang a kan dating (eksatologis). Para awam bertugas merasul dalam tata dunia.

c. Kerja Sama
Walau tiap komponen gereja memiliki fungsinya masing-masing, namun untuk bidang dan kegiatan tertentu, terlebih dalam membangun hidup menggereja, masih dibutuhkan partisipasi


Tidak ada komentar: